Tuesday, December 04, 2012

Laporan Kimia Dasar II Aldehid Keton


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang
Aldehid dan keton adalah keluarga besar dari senyawa organik yang termasuk dalam kehidupan sehari-hari kita. Senyawa-senyawa ini menimbulkan bau wangi pada banyak buah-buahan dan parfum mahal. Contohnya, sinamaldehida (suatu aldehida) menyebabkan bau kayu manis (sinamon) dan siveton (suatu keton) yang digunakan untuk bau musky (menyengat, sumber asli dari semacam rusa) pada banyak parfum. Formaldehida merupakan komponen material dalam berbagai material dalam bangunan rumah. Keton testoteron dan estron banyak dikenal sebagai hormon yang menimbulkan ciri seksual. Selain itu, kimia aldehida dan keton berperan dalam cara kita mencerna makanan dan cara kita melihat.
Aldehid dan keton memiliki gugus karbonil,      C ═ O yang merupakan gugus fungsi paling penting dalam kimia organik. Seperti yang telah dibahas di atas, senyawa ini penting dalam banyak proses biologi dan sering merupakan mata niaga yang penting.
Rumus aldehid dan keton adalah sebagai berikut,
Aldehid :         R ─ C ─ H
                               ║                          atau                 RCOH
                               O
Keton    :         R ─ C ─ R
                               ║                          atau                 RCOR
                               O
            Karena aldehid dan keton tidak mengandung hidrogen yang terikat pada oksigen, maka tidak dapat terjadi ikatan hidrogen seperti pada alkohol, Namur senyawa ini dapat membentuk ikatan hidrogen dengan atom hidrogen dari air dan alkohol, karena adanya ini kelarutan aldehid dan keton dalam air sejajar dengan alkohol.
            Yang melatar belakangi Percobaan ini  untuk mengetahui bagaimana cara dan perbedaan dari aldehid dan keton. Serta untuk mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi pada sampel jika ditambahkan dengan pereaksi fehling dan pereaksi benedict.

1.2.      Tujuan
-          Mengetahui perbedaan dari senyawa aldehid dan keton
-          Mengetahui kegunaan aldehid dan keton
-          Mengetahui kegunaan pereaksi fehling dan pereaksi benedict dalam percobaan.

Read More

Laporan Kimia Dasar II Reaksi Adisi Subtitusi


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1        Latar belakang
Reaksi subtitusi adalah penggantian suatu gugus atau atom dengan gugus atau atom lain. Pada reaksi subtitusi atom atau gugs atom yang terdapat dalam suatu molekul digantikan oleh atom atau gugus atom lain umumnya pada senyawa jenuh. Tetapi pada kondisi tertentu dapat juga terjadi pada senyawa tak tak jenuh.
Reaksi adishi adalah penambahan masing-masing satu gugus kepada dua atom karbon yang mempunyai ikatain rangkap sehingga menghilangkan ikatan atau rangkapnya. Pada reaksi adisi, molekul senyawa yang memiliki ikatan rangkap menyerap atom atau gugus atom sehingga ikatan rangkap berubah menjadi ikatan tunggal seperti reaksi antara heksana dan iodin (I2).
Berdasarkan prinsip diatas, maka reaksi-reaksi hidrokarbon diatas banyak digunakan untuk kepentingan industri antara lain untuk memproduksi bahan-bahan kimia organik, seperti industri bahan pengawet makanan agar tidak mudah berbau tengik pada minyak cair. Contoh yaitu asitilena. Asitilena merupakan zat berupa gas, tidak berwarna, tidak berbau. Campuran gas asitiena dan oksigen digunakan untuk memperoleh suhu tinggi yang diperlukan untuk memotong dan mengelas logam.
Oleh karena itu, praktikum ini dilakukan agar praktikan dapat mengerti dan memahami reaksi adisi dan reaksi subtitusi dan mengetahui perubahan reagen apabila reaksi tersebut terjadi.
1.2        Tujuan percobaan
-             Mengetahui reaksi yang terjadi pada senyawa hidrokarbon
-             Mengetahui mengapa benzena tidak dapat mengalami reaksi adisi
-             Mengetahui hukum markovnikov

Read More

Laporan Kimia Dasar II Ikatan Peptida


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Protein (asal kata protos dari bahasa yunani yang berarti “yang paling utama”) adalah senyawa organik kompleks yang bermolekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Protein merupakan salah satu biomolekul raksasa selain polisakarida, lipid, dan polinukleatida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia.
Protein banyak terkandung di dalam makanan yang sering dikonsumsi oleh manusia seperti tempe, ayam, daging sapi, ikan, tahu, susu, telor, dan lain-lain. Protein ini juga berfungsi untuk memperbaiki se-sel didalam tubuh yang rusak dan juga sebagai suplai nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita
Oleh karena itu yang melatar belakngi dari praktikum ini adalah untuk mengetahui adanya protein dan asam amino di dalam sampel makanan dengan mengetahui adanya reaksi terhadap biuet dan ninhidrin.

1.2  Tujuan Percobaan
-          untuk mengathui adanya ikatan peptida dengan menggunakan pereaksi biuret dan ninhidrin.
-          Untuk mengetahui adanya asam amino dengan menggunakan pereaksi biuret dan ninhidrin.
-          Untuk membuktikan dan mengetahui hal–hal yang dapat mendenaturasi protein.
-          Mengetahui contoh atau jenis makanan yang mengandung protein.
-          Mempelajari uji ikatan peptida dari protein melalui reaksi biuret.


Read More

Laporan Kimia Dasar II Elektrolisis


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Elektrolisis yaitu peristiwa penguraian atas suatu larutan elektrolit yang telah dialiri oleh arus listrik searah. Sedangkan sel dimana terjadinya reaksi tersebut  disebut sel  elektrolisis. Sel elektrolisis terdiri dari lapisan yang dapat mengbantarkan listrik yang disebut elektrolisis dan dua buah elektroda yang berfungsi sebagai katoda.
Reaksi-reaksi elektrolisis tergahtung pada potensial elektoda konsentarasi dan over potensial dari spesi yang terdapat dalam sel elektrolisis. Katoda bermuatan negative sedangkan anoda bermuatan positif, Kemudian kation direduksi dikatoda sedangkan anion dioksidasi dianode.
Elektrolisis mempunyai banyak kegunaan diantaranya yaitu dapat memperoleh unsur-unsur logam, halogen gas hydrogen dan gas, oksigen kemudian dapat menghitung konsentrasi ion logam dalam suatu larutan digunakan dalam pemualan suatu logam, serta salah satu proses elektrolisis yang popular adalah penyerpuhan yaitu melapisi permukaan suatu logam dengan logam lain.
   Elektrokimia merupakan bagian dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara perubahan zat dan arus listrik yang berlangsung dalam sel elektrokimia. Seperti yang telah diketahui diatas elektrolisis mempunyai banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga penting agar mahasiswa lebih mengetahui dan dapat mempelajari proses dari elektrolisis.
   Oleh karena itu pemahaman akan elektrolisis sangat penting dan melalui percobaan ini diharapkan peraktikan medapatkan lebih banyak pengetahuan.

1.2  Tujuan
-          Mengetahui prroses elektrolisis pada larutan CuSO4 dengan elektroda karbon
-          Mengetahui perubahan yang terjadi pada katoda dan anoda dari proses elektrolisi
-          Mengetahui proses elektrolisis pada larutan KI dengan katoda dan anoda karbon


Read More

Laporan Kimia Dasar II Reaksi Reduksi Oksidasi


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1     Latar balakang
Pentingnya reaksi-reaksi dikenali sejak awal kimia. Reaksi oksidasi dan reduksi ialah reaksi kimia yang di sertai dengan perubahan bilangan oksidasi. Reaksi redoks ada yang berlangsung spontan ada juga yang berlangsung tidak sepontan. Reaksi redoks yang berlangsung sepontan digunakan sebagai sumber arus yaitu dalam sel volta seperti baterai dan aki reaksi redoks yang berlangsung non. Spontan dapat berlangsung dengan menggunakan arus listrik yaitu dalam elektrolisis yang diterapkan dalam industry pengolahan aluminium dan pengolahan lainnya.
            Dalam oksidasi reduksi suatu intensitas diambil atau dibarikan dari dua zat yang bereaksi situasinnya mirip dengan reaksi asam basa. Singkatnya reaksi oksidasi-reduksi dan asam basa. Merupakan pasangan system dalam kimia reaksi oksidasi-reduksi dan asam basa memiliki nasib sama, dalam hal keduannya digunakan  dalam banyak praktek kimia sebelum reaksi ini dipahami.
            Perkembangan sel elektrik juga sangat penting penyusunan komponen reaksi oksidasi. Reduksi merupakan praktek yang penting dan memuaskan secara intelektual. Sel dan elektrolisis adalah contoh penting keduanya sangat erat dengan kehidupan sehari-hari dan dalam industry kimia.
            Oleh karena itu yang melatar belakangi percobaan ini untuk mengetahui dan dapat memahami konsep reaksi oksidasi-reduksi dilakukan percobaan sederhana dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

1.2     Tujuan percobaan
-          Mengetahui hasil reaksi vitamin c ditetesi KMNo4 dan I2.
-          Mengetahui normalitas KMNO4 setelah penitrasian H2C2O4 0,02 N.
-          Mengetahui titrasi akhir titrasi pada percobaan.

Read More

Monday, December 03, 2012

Laporan Kimia Dasar II Pembuatan dan Sifat-sifat Koloid


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai koloid baik dalam bentuk produk-produk maupun dalam keadaan terlihat yang biasa dijumpai. Seperti produk sabun, dan produk aerosol atau yang sering kali kita lihat seperi udara yang berdebu, kabut, dan lain sebagainya.
Pada dasarnya setiap konsep dan penerapan serta perlakuan melalui praktek kimia membutuhkan larutan dan campuran. Di sini akan di bahas mengenai campuran yang secara khusus yakni campuran koloid. Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi ( larutan kasar). Sistem koloid ini mempunyai sifat-sifat khas yang berbeda dengan sifat larutan dan suspensi. Keadaan bukan ciri dari zat tertentu karena semua zat, baik padat, cair, maupun gas, dan dapat di buat dalam keadaan koloid.
Melalui penjelasan di atas  menyampaikan bahwa betapa pentingnya memepelajari koloid, baik dalam sifat-sifat koloid serta mengetahui cara pembuatan-pembuatan koloid. misalnya saja dalam industri cat, keramik, plastik, lem, tinta, mentega, keju, pelumas, sabun, detergen, gel,dan sejumlah besar produk lainnya. Maka dari pada itu, inilah yang mendasari mengapa perlu mempelajari sistem koloid. dan memang untuk mempelajari cukup mudah namun, dibutuhkan ketelitian untuk mencapai hasil yang baik dan dibutuhkan kinerja yang baik pula.
Oleh karena itu sangat penting dilakukannya praktikum mengenai sistem koloid ini mengingat begitu banyak kegunaannya serta begitu erat dengan hidup dan kehidupan sehari-hari dan amat berguna terutama dalam pengaplikasilainnya. Dalam mempelajari dan melakukan percobaan  ini, diharapkan praktikan dapat memahami arti penting dari kegunaan koloid yang amat sering dijumpai terutama dalam bentuk produk-produk industri yang telah ada.

1.2 Tujuan Percobaan
-        Mengetahui beberapa sifat koloid dalam percobaan
-        Mengetahui cara pembuatan koloid dalam percobaan
-        Mengetahui fungsi norit pada percobaan adsorbsi


Read More

Laporan Kimia Dasar II Asidi-Alkalimetri


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang
            Asidi-alkalimetri merupakan titrasi yang berhubungan dengan  asam dan basa. Secara sederhana, asam merupakan larutan yang memiliki pH diatas 7 sedangkan basa merupakan larutan yang memiliki pH kurang dari 7. Apabila kedua larutan tersebut memiliki kekuatan yang sama, maka bila dicampurkan dengan volume yang sama, akan didapat larutan yang memiliki pH netral.
            Titrasi merupakan salah satu cara untuk mengetahui konsentrasi dari larutan standar sekunder, yaitu larutan yang dimana konsentrasinya didapat dengan cara pembakuan. Yang dubantu dengan larutan standar sekunder atau larutan yang konsentrasinya dapat diketehui secara langsung dari hasil penimbangan, yang ditambahkan indikator pH sebagai penentu tingkat keasaman suatu  larutan.
            Kesetimbangan asam basa merupakan suatu topik yang sangat penting dalam kimia dan bidang-bidang lain yang mempergunakan kimia, seperti biologi, kedokteran dan pertanian. Titrasi yang menyangkut asam dan basa sering disebut asidimetri-alkalimetri. Sedangkan untuk titrasi atau pengukuran lain-lain sering juga dipakai akhiran –ometri menggantikan –imetri. Kata metri berasal dari bahasa Yunani yang berarti ilmu atau proses atau seni mengukur. Pengertian asidimetri dan alkalimetri secara umum ialah titrasi yang menyangkut asam dan basa.
            Asidi-alkalimetri dapat digunakan untuk beberapa larutan. Oleh karena itu praktikum ini dilakukan agar dapat memahami konsep adisi-alkalimetri serta mengetahui konsentrasi larutan yang dianalisa.

1.2  Tujuan percobaan
-        Mengetahui konsentrasi NaOH standar
-        Mengetahui konsentrasi CH3COOH perdagangan
-        Mengetahui volume titran (C2H2O4) untuk menetralkan NaOH

Read More

About Me

Saya seseorang yang bercita-cita menjadi Process Engineer.
Designed By Seo Blogger Templates