Saturday, September 21, 2013

Laporan Mikrobiologi Most Probable Number

Laporan Mikrobiologi Most Probable Number

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Metode hitungan cawan dengan menggunakan media padat, tetapi pada metode MPN dengan menggunakan medium cair didalam tabung reaksi. Perhitungan MPN berdasarkan pada jumlah tabung reaksi yang positif, yakni yang di tambahi oleh mikroba setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu. Pengamatan tabung yang positif dapat dilihat dengan mengamati timbulnya kekeruhan atau terbentuknya gas didalam tabung kecil (durham) yang diletakan pada posisi terbalik yaitu untuk jasad renik yang membentuk gas. Untuk setiap pengenceran pada umumnya dengan menggunakan 3 atau 5 seri tabung, lebih banyak tabung yang digunakan menunjukan ketelitian yang lebih tinggi, tetapi alat gelas (tabung reaksi) yang digunakan juga lebih banyak (Waluyo, 2004).

Dalam metode MPN pengenceran sampel harus lebih tinggi dari pada pengenceran hitungan cawan, sehingga beberapa tabung yang berisi medium cair yang diinkubasi dengan larutan hasil pengenceran tersebut mengandung 1 jasad renik beberapa tabung mungkin mendukung lebih dari 1 sel. Sedangkan tabung yang lain tidak mengandung sel sama sekali. Dengan demikian setelah inkubasi diharapkan terjadi pertumbuhan pada beberapa tabung, yang dinyatakan sebagai tabung positif. Sedangkan tabung yang lainnya negatif (Waluyo, 2004).

Oleh karena itu sangat penting dilakukannya praktikum metode Most Probable Number ini agar menambah pengetahuan praktikum lebih luas mengenai metode MPN ini dan agar mengetahui nilai atau jumlah bakteri yang terdapat pada sampel.

1.2 Tujuan

  • Mengetahui perbedaan antara tabung positif dengan tabung negatif
  • Mengetahui uji apa saja yang akan dilakukan dalam metode MPN ini
  • Mengetahui ada tidaknya pertumbuhan bakteri pada sampel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pertumbuhan secara umum dapat didefinisikan sebagai pertambahan secara teratur semua komponen didalam sel hidup. Perbanyakan sel adalah konsekuensi pertumbuhan-pertumbuhan makhluk hidup dapat juga ditinjau dari dua sudut, yakni pertumbuhan sel dan pertumbuhan koloni sebagai satu populasi . Pada mikroorganisme, pertumbuhan individu (sel) dapat berubah langsung menjadi pertumbuhan populasi, sehingga batas antara pertumbuhan sel pertumbuhan populasi, serta sebagai satu kesatuan populasi yang kemudian terjadi, kadang-kadang karena telah cepat perubahannya, sulit untuk diamati dan dibedakan (Dwidjoseputro, 2005).

Umur sel jasad renik ditentukan segera setelah proses pembelahan sel selesai, sedangkan umur kultur ditentukan dari waktu atau lamanya inkubasi ukuran sel tergantung dari kecepatan pertumbuhannya. Semakin baik zat nutrisi didalam substrat tempat tumbuhnya mengakibatkan pertumbuhan sel semakin cepat dan ukuran sel semakin besar (Dwidjoseputro, 2005).

Dalam metode MPN, pengenceran sampel harus lebih tinggi dari pada hitungan cawan, sehingga beberapa tabung yang berisi medium cair yang diinkubasi dengan larutan hasil pengenceran tersebut mengandung satu jasad renik, beberapa tabung mungkin mengandung lebih dari 1 sel, sedangkan yang lain tidak mengandung sel sama sekali. Dengan demikian, setelah diinkubasi diharapkan terjadi pertumbuhan pada beberapa tabung, yang dinyatakan sebagai tabung, yang dinyatakan sebagai tabung positif. Sedangkan tabung lainnya negatif (Dwidjoseputro, 2005).

Tabel yang digunakan untuk menentukan nilai MPN dari 3 seri tabung berbeda dengan tabel untuk 5 seri tabung, kombinasi yang diambil terdiri dari pengenceran tertinggi yang masih menghasilkan semua tabung positif. Sedangkan pada pengenceran yang berikutnya ada tabung yang negatif, kombinasi yang diambil terdiri dari 3 pengenceran (Dwidjoseputro, 2005).

Metode MPN dapat digunakan untuk menghitung jumlah mikroba tertentu yang terdapat diantara campuran mikroba lain, misalnya jika digunakan untuk media kaldu laktosa ditunjukan dengan terbentuknya MPN kelompok bakteri koliform, termasuk juga bakteri-bakteri yang dapat memfermentasikan laktosa (Dwidjoseputro, 2005).

Beberapa uji yang digunakan dalam metode MPN :

1. Uji Dugaan
Didalam medium cair tersebut lebih dulu di letakan tabung durham dalam posisi terbalik. Jika dalam waktu 48 jam tabung-tabung durham mengandung gas, dinyatakan positif. Sebaliknya jika setelah 48 jam tidak ada gas, dinyatakan negatif, ini berarti air umum untuk diminum (Waluyo, 2004).

2. Uji Kepastian
Kepada medium diinkubasi sejumlah ml air yang mengandung bakteri yang menghasilkan gas. Hijau berlian berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dan menggiatkan pertambahan bakteri golongan koloni. Jika timbul gas sebelum 48 jam berarti tes ini positif (Waluyo, 2004).

3. Uji Kesempurnaan
Di inggris penyajian air minum didasarkan atas ada tidaknya clostridium perfringes, sedangkan dibeberapa tempat di amerika serikat penyucian itu didasarkan atas ada tidaknya streptococcus fedcals yaitu suatu species yang biasa terdapat dalam usus manusia (Waluyo, 2004).

Pertumbuhan dalam keadaan kesadaran kesetimbangan bila terjadi secara teratur pada kondisi spontan/konstan. Sehingga jumlah pertambahan komponen kimia juga konstan. Misalnya pertambahan jumlah massa sel sebanyak dua kali dalam keadaan kesetimbangan akan mengakibatkan penambahan jumlah komponen sel seperti air, protein, ARN, dan ADN sebanyak dua kali pula (Waluyo, 2004).

Dalam perhitungan bakteri secara tidak langsung ada beberapa metode yaitu :

A. Penentuan Volume Total
Cara ini adalah semacam modifikasi penentuan hemolokrit pada pengukuran volume total butir-butir darah. Organisme didapatkan dengan sentrifius pada kecepatan baku dan waktu yang tepat menurut aturannya dan kemudian volume totalnya dapat dibaca pada skala silinder itu dengan mengetahui volume rata-rata masing-masing sel secara perbiakan dapat ditentukan jumlah sel (Dwidjoseputro. 2005).

B. Metode Turbidometri
Teknik ini sudah dipakai sebagai cara mengukur suspensi atas dasar penyerapan dan pemencaran cahaya yang diuntaskan. Sehingga yang mengandung lebih dari 107-108 sel per milimeter tampak keruh oleh mata telanjang. Suatu volume biakan yang telah ditakar diletakan pada tabung khusus yang jernih dengan diameter tertentu. Tabung ini diletakan antara suatu satuan sumber cahaya dan satuan fotoelektrik yang disambung dengan galvanometer. Apa yang terbaca pada galvano meter tergantung pada lintasan dari satuan sumber cahaya melalui biakan itu. Kelemahan cara ini ialah dapat terjadi kesalahan karena variasi dalam ukuran. Serta penggumpalan sel-sel. Tetapi cara ini adalah salah satu cara yang tercepat dan paling sederhana serta cukup teliti. Kekeruhan dapat dibekukan dalam sebutan jumlah sel dengan perhitungan dalam hemashometer dengan jumlah suspensi bakteri (Dwidjoseputro. 2005).

Metode hitungan cawan dengan menggunakan medium padat, tetapi pada metode MPN dengan menggunakan medium cair didalam tabung reaksi. Perhitungan MPN berdasarkan pada jumlah tabung reaksi yang positif dapat dilihat dengan mengamati timbulnya kekeruhan atau terbentuknya gas didalam tabung kecil (tabung durham) yang diletakan pada posisi terbalik, yaitu untuk jasad renik yang membentuk gas. Untuk setiap pengenceran pada umumnya dengan menggunakan zat atau 5 seri tabung. Lebih banyak tabung yang digunakan menunjukan ketelitian yang lebih tinggi, tetapialat gelas (tabung reaksi) yang digunakan jauh lebih banyak (Dwidjoseputro, 2005). 

Dalam metode MPN, pengenceran sampel harus lebih tinggi dari pada hitungan cawan, sehingga beberapa tabung yang berisi medium cair yang diinokulasikan dengan larutanhasil pengenceran tersebut mengandung jasad renik, beberapa tabung mungkin mengandung lebih dari satu sel, sedangkan tabung yang lain tidak mengandung sel sama sekali. Dengan demikian setelah inkubasi diharapkan terjadi pertumbuhan pada beberapa tabung, yang dinyatakan sebagai tabung positif, sedangkan tabung lainnya negatif. Metode MPN biasanya digunakan untuk menghitung jumlah mikroba dalam sampel yang berbentuk cair, meskipun dapat juga digunakan untuk menghitung jumlah mikroba dalam sampel yang berbentuk cair, meskipun dapat juga digunakan untuk sampel yang berbentuk padat dengan terlebih dahulu membuat suspensi 1 : 10 dari sampel tersebut. Kelompok jasad renik yang dapat dihitung dengan metode MPN juga bervariasi tergantung dari medium yang digunakan untuk pertumbuhan (Dwidjoseputro, 2005).

Lebih lanjut mengenai metode MPN, dari setiap pengenceran masing-masing dimasukan 1 ml kedalam tabung reaksi yang berisi medium, dimana untuk setiap pengenceran digunakan 3 atau 5 seri tabung. Setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu, dihitung jumlah tabung yang positif. Kriteria tabung positif atau tidak ditandai dengan timbulnya kekeruhan atau gas pada tabung durham. Misalnya, pada pengenceran pertama 3 tabung menghasilkan pertumbuhan positif, pada pengenceran kedua tabung positif. Pada pengenceran ketiga 1 tabung positif, dan pengenceran terakhir tidak ada tabung yang positif, kombinasi menjadi 3,2,1,0 dan jika diambil 3 pengenceran pertama kombinasinya menjadi 3,2,1. Angka kommbinasiini kemudian dicocokan dengan tabel MPN, kemudian nilai MPN sampel dapat dihitung (Dwidjoseputro, 2005).

Tabel yang digunakan untuk menentukan nilai MPN dari 3 seri tabung berbeda dengan tabel untuk 5 seri tabung berbeda dengan tabel untuk 5 seri tabung. Kombinasi dipilih dimulai dari pengenceran tertinggi yang masih menghasilkan semua tabung gas yang negatif, kombinasi yang diambil dari 3 pengenceran. Jika pada pengenceran yang keempat dan seterusnya masih ditemukan tabung yang positif tersebut ditambahkan pada angka kombinasi ketiga mencapai jumlah maksimum. Metode MPN dapat digunakan untuk menghitung jumlah mikroba tertentu yang terdapat diantara campuran campuran mikroba lain. Misalnya, jika digunakan medium kaldu laktosa, ditunjukan dengan terbentuknya gas dalam tabung durham. Cara ini dapat digunakan untuk menentukan MPN kelompok bakteri koliform, termasuk juga bakteri-bakteri yang dapat memfermentasikan laktosa (Dwidjoseputro, 2005).

Prinsip utama metode ini adalah mengencerkan sampel tingkat tertentu sehingga didapatkan konsentrasi mikroorganisme yang pas atau sesuai dan jika ditanam dalam tabung menghasilkan frekuensi pertumbuhan tabung positif ”kadang-kadang tetapi tidak selalu”. Semakin besar jumlah sampel yang di masukan (semakin rendah pengenceran yang dilakukan) maka semakin rendah tabung positif yang muncul. Semakin kecil jumlah sampel yang dimasukan (semakin tinggi pengenceran yang dilakukan) maka semakin jarang tabung positif yang muncul. Jumlah sampel/pengenceran yang baik adalah yang menghasilkan tabung positif yang dihasilkan sangat memepengaruhi metode ini. Frekuensi positif atau negatif ini menggambarkan konsentrasi mikroorganisme pada sampel sebelum diencerkan. Asumsi yang diterapkan dalam metode MPN adalah. 
1) bakteri terdistribusi sempurna dalam sampel, 
2) sel bakteri terpisah-pisah secara individual, tidak dalam bentuk rantai atau kumpulan (bakteri coliform termasuk ecoli terpisah sempurna tiap selnya dan termasuk rantai, 
3) media yang dipilih telah sesuai dengan untuk pertumbuhan bakteri target dalam suhu dan waktu inkubasi tertentu sehingga minimal 1 sel hidup mampu menghasilkan tabung positif selama masa inkubasi tersebut, 
4) jumlah yang didapatkan menggambarkan bakteri yang hidup. Sel yang terkena dan tidak mampu menghasilkan tabung positif tidak terdeteksi (Hadioetomo, 1990).

BAB III METODE KERJA

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum metode Most Probable Number (MPN) ini dilaksanakan pada hari Rabu 20 April 2011 pukul 10.00 – 12.00 WITA kemudian dilanjutkan pada hari Kamis 21 April 2011 pukul 17.00 – 19.00 WITA, dan dilanjutkan lagi hari Sabtu 23 April 2011 pukul 08.00 – 10.00, kemudian dilanjutkan lagi pada hari Senin 25 April 2011 pukul 11.30 – 13.00 WITA di Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman Samarinda.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat -Alat
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Cawan petri
- Laminar air flow cabinet
- Inkubasi
- Botol sampel
- Pensil
- Lampu bunsen
- Korek api
- Jarum ose
- Botol semprot
- Mikropipet
- Tabung durham
- Blue tip
- Vortex

3.2.2 Bahan-Bahan
- Media LBA
- NaCl
- Media BGLBB
- Media EMBA
- Karet
- Alkohol 70%
- Kertas label
- Air PDAM
- Tissue

3.3 Cara Kerja Media LB (Uji Penduga)

1. Tabung reaksi dimasukan kedalam rak tabung reaksi dan diletakan kedalam laminar.
2. Digojok 25 kali sampel air PAM.
3. Diambil 5 ml sampel air PDAM dengan menggunakan blue tip dilakukan secara aseptis.
4. Dimasukan kedalam tabung reaksi 10, diulang sebanyak 5 kali.
5. Diambil 0,5 ml sampel air PDAM dengan menggunakan blue tip dilakukan secara aseptis
6. Dimasukan kedalam tabung reaksi 1. Diulang lagi sebanyak 5 kali.
7. Diambil 0,5 ml sampel air PDAM dengan menggunakan blue tip dilakukan secara aseptis
8. Dimasukan kedalam tabung reaksi yang berisi larutan NaCl 9,5 ml.
9. Di vortex.
10. Diambil 0,5 ml sampel air PDAM + NaCl.
11. Dimasukan kedalam tabung reaksi 10-1, diulang sebanyak 5 kali.
12. Diambil 0,5 ml larutan sampel air PDAM + NaCl yang pertama.
13. Dimasukan kedalam tabung reaksi NaCl kedua.
14. Divortex.
15. Diambil 0,5 larutan NaCl kedua
16. Dimasukan kedalam tabung reaksi 10-2, diulang sebanyak 5 kali.
17. Diinkubasi.
18. Dan dihitung nilai MPN nya.

3.3.1 Cara Kerja Media BGLBB (Uji Penegas )
1. Dimasukan kedalam laminar sampel + LB +NaCl yang telah dibuat pada praktikum sebelumnya.
2. Diambil secara aseptis sampel + LB + NaCl 10 dengan menggunakan jarum ose yang telah dipijarkan terlebih dahulu.
3. Dimasukan kedalam larutan BGLBB dengan nama sampel 10, diulang lagi sebanyak 5 kali.
4. Dipijarkan jarum ose
5. Diambil secara aseptis sampel + LB + NaCl 1.
6. Dimasukan kedalam larutan BGLBB dengan nama sampel 1, diulang lagi sebanyak 5 kali.
7. Dipijarkan jarum ose.
8. Diambil secara aseptis sampel + LB + NaCl 10-1.
9. Dimasukan kedalam larutan BGLBB dengan nama sampel 10-1, diulang lagi sebanyak 5 kali.
10. Diambil secara aseptis sampel + LB + NaCl 10-2.
11. Dimasukan kedalam larutan BGLBB dengan nama sampel 10-2, diulang lagi sebanyak 5 kali.
12. Diinkubasi.
3.3.2 Cara Keja Media EMBA (Pelengkap)
1. Disiapkan 5 cawan petri yang berisi media PDA.
2. Dimasukan kedalam laminar sampel +BGLBB.
3. Dibagi 5 kuadran pada setiap cawan petri yang berisi cawan petri yang berisi media PDA
4. Dipijarkan jarum ose.
5. Diambil secara aseptis sampel BGLBB 10 tabung reaksi pertama
6. Distrikan pada jarum ose.
7. Dipijarkan jarum ose.
8. Diambil secara aseptis sampel BGLBB 10 tabung reaksi kedua.
9. Distreakkan pada media PDA kuadran 2, diulang cara yang sama sampai kuadran 5.
10. Dipijarkan jarum ose.
11. Diambil secara aseptis sampel BGLBB tabung reaksi 1.
12. Distreakan pada media PDA kuadran 1
13. Dipijarkan jarum ose.
14. Diambil secara aseptis sampel BGLBB 1 tabung reaksi kedua.
15. Distreakan pada media PDA kuadran 2, diulang cara kerja yang sama sampai kuadran 5.
16. Dipijarkan jarum ose.
17. Diambil secara aseptis sampel BGLBB 10-1, tabung reaksi pertama.
18. Distreakan pada media PDA kuadran 1.
19. Dipijarkan jarum ose.
20. Diambil secara aseptis sampel BGLBB 10-1, tabung reaksi kedua.
21. Distreakan pada media PDA kuadran kedua, diulang cara kerja yang sama hingga kuadran 5.
22. Dipijarkan jarum ose.
23. Diambil secara aseptis sampel BGLBB 10-2 tabung reaksi pertama.
24. Distreakan pada media PDA kuadran pertama
25. Dipijarkan jarum ose.
26. Diambil secara aseptis sampel + BGLBB 10-2, tabung reaksi kedua.
27. Distreakan pada media PDA kuadran dua. Diulang cara kerja yang sama hingga kuadran 5.
28. Diinkubasi.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil pengamatan
4.1.1 Tabel hasil pengamatan metode MPN

No.    Media            Seri Pengamatan         MPN/100ml  
                             10   1   10-1    10-2                     
1        LB                3    5     5        4        35000 CFU/ml
2        BGLBB         0   0      0       0          0 CFU/ml
3        EMBA           0   0      0       0          0 CFU/ml


4.3 Pembahasan

Perhitungan bakteri hidup dilakukan dengan cara seri pengenceran cara ini secara luas digunakan untuk menghitung bakteri hidup dalam berbagai cairan seperti air, susu, biakan cair dan sebagainya . pengenceran dibuat untuk kemudian ditanam dalam medium pembiakan biakan agar setelah dikonfersi sesuai dengan pengenceran dilakukan secara lipat ganda atau secara desimal, maka yang diperoleh hanya angka yang biasa disebut Most Probable Number (Koes, 2006).

Metode MPN merupakan uji deretan tabung yang menyebarkan pertumbuhan koliform sehingga diperoleh nilai untuk menduga jumlah koliform dalam sampel yang diuji. Jumlah koliform ini bukan perhitungan yang tepat namun merupakan angka yang mendekati jumlah yang sebenarnya (Lay, 1994).

Eschericia coli adalah grup koliform yang mempunyai sifat dapat memfermentasikan laktosa dan memproduksi asam dan gas pada suhu 37oC maupun 44,5 + 0,5oC dalam waktu 48 jam.

Escherichia coli juga merupakan salah satu bakteri yang tergolong koliform dan hidup secara normal dalam kotoran hewan maupun manusia. Oleh karena itu disebut juga koliform fekal.

Sifat esherichia coli berbentuk batang, bersifat gram positif dan tidak membentuk spora yang paling penting esherichia coli dapat memfermentasikan laktosa dengan memproduksi asam dan gas, mereduksi nitrat menjadi nitrit, bersifat laktose positif dan oksidasi negatif.

Esherichia coli banyak digunakan untuk teknologi rekayasa genetik, biasa digunakan untuk vektor untuk menyisipkan gen-gen tertentu yang di inginkan untuk dikembangkan Esherichia coli juga merupakan penghuni normal saluran cerna manusia dan hewan berdarah panas (Ramona, 2007).


Media LB (Laktosa Broth) merupakan media yang berfungsi untuk melihat ada tidaknya mikroba yang tumbuh pada tabung yang sudah diberi sampel air yang telah diinkubasi pada suhu dan waktu tertentu untuk mengetahui ada tidaknya mikroba pada media LB dapat dilihat dengan cara, ada gelembung gas pada tabungdurham (Fardiaz, 1989).

Media BGLBB merupakan media yang akan berwarna hijau metalik. Jika terdapat reaksi fermen dengan media. Warna ini berasal dari adanya koloni koliform yang bereaksi dengan BGLBB. Media BGLBB berfungsi sebagai penghambat pertumbuhan flora mikroba yang tidak diharapkan (depkes, 1996).

Media EMBA media kultur selektif dan diferensial untuk mendeteksi keberadaan bakteri koliform fekal dan mikroorganisme lainnya. Media EMBA berfungsi untuk melihat ada atau tidaknya koloni yang tumbuh setelah jarum ose diinokulasi dengan cara digoreskan pada media EMBA yang menggunakan eosin dan metion blue sebagai indikator memberikan perbedaan yang nyata antara koloni yang memagikan laktosa dan yang tidak (Dad, 2000).

Dalam praktikum ini digunakan tiga uji, yaitu uji penduga, uji penegas, dan uji pelengkap.

Uji penduga dalam uji ini media cair yang digunakan (LB) diletakan tabung durham terlebih dahulu dalam posisi terbalik. Jika dalam waktu 24-48 jam tabung-tabung durham tersebut tidak mengandung gas berarti negatif, tapi bila tabung durhamnya mengandung gas berarti positif dan ini berarti bahwa air aman untuk diminium (Dwidjoseputro, 1994).


Uji penegas, uji ini dilakukan untuk menegaskan bahwa gas yang terbentuk disebabkan oleh kuman koliform dan bukan disebabkan oleh kerja sama beberapa species sehingga menghasilkan gas, utuk uji penegas dilakukan dengan BGLBB yang diinokulasi dengan satu ose media BGLBB yang diinokulasi dengan satu ose media yang memperlihatkan hasil positif pada uji duga kaldu yang BGLBB diinkubasi pada suhu 35oC selama 24-48 jam (Dwidjoseputro, 1994).


Uji pelengkap untuk ini diambilah inokulasi dari suatu koloni terpencil pada cawan petri tersebut. Inokulum dimasukan kedalam medium cair yang mengandung laktosa, dan dari inokulum tersebut juga dibuat gesekan pada agar-agar miring. Jika kemudian timbul gas dalam cairan laktosa, lagi pula pada agar-agar miring ditentukan basil-basil gram negatif yang berspora, maka sepastilah ada golongan bakteri koloni dalam contoh air semula (Dwidjoseputro, 1994).

Dalam percobaan ini, didapatkan data yaitu. Pada percobaan uji penduga dari sampel 10 didapatkan bahwa dari 5 seri tabung reaksi. 3 diantaranya ada gelembung gas (Positif) dan 2 tidak ada gelembung gas (negatif). Pada sampel 1, 5 seri tabung mengandung gas (positif). Pada sampel 10-1 didapatkan juga bahwa 5 seri tabung mengandung gas (positif) dan pada sampel 10-2 lima seri tabung reaksi, empat diantaranya mengandung gas (positif) dan satu tidak (negatif).

Dalam uji penegas dan pelengkap dari sampel 10, 1, 10-1 dan 10-2 tidak ditemukan adanya gas (negatif).

Faktor kesalahan dalam percobaan ini adalah : kekurang telitian praktikan dalam mengambil suspensi dari media LB dan BGLBB bisa mengakibatkan tidak adanya pertumbuhan mikroba.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari percobaan metode MPN ini dapat ditari kesimpulan bahwa :
  • Perbedaan tabung positif dan negatif adalah tabung positif adalah tabung durham yang mengandung gas, sedangkan tabung negatif adalah tabung durham yang tidak mengandung gas.
  • Dalam metode MPN digunakan tiga macam uji, yaitu penduga, uji penegas, dan uji pelengkap.
  • Dalam percobaan ini yang menggunakan sampel air PDAM didapatkan bahwa tidak adanya bakteri, ini dengan bakteri tidak adanya gas pada tabung durham dan tidak adanya koloni pada media EMBA.

5.2 Saran

Sebaiknya pada uji pelengkap tidak hanya menggunakan media EMBA, tetapi media lain juga seperti PDA.

DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro. D.2005. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta : Djambatan.
Irianto, koes.2006. Mikrobiologi menguak Dunia Mikroorganisme. Bandung : Yrama Widya.
Waluyo, lud.2004. Mikrobiologi Umum. Bandung : Universitas Muhammadiyah.



1 comment:

  1. Lucky Creek Casino Hotel, Reno NV, USA | MapYRO
    Find the location for Lucky Creek 논산 출장마사지 Casino Hotel in 진주 출장안마 Reno NV. 공주 출장안마 Mapyro 의왕 출장마사지 Real Estate Casinos 오산 출장샵 in Reno NV. Mapyro Real Estate Casinos.

    ReplyDelete

About Me

Saya seseorang yang bercita-cita menjadi Process Engineer.
Designed By Seo Blogger Templates